Medan Benteng |
Kehadiran seorang Babinsa di wilayah Desa Binaan nya di harapkan dapat menjadi pengayom sekaligus menjadi contoh yang baik dalam segala hal bagi seluruh warga Desa. Hal tersebut sudah tercermin dalam 8 Wajib TNI yang menjadi Pedoman bagi Babinsa dalam melaksanakan Tugas Tugas Pokok sebagai Aparat Komando Kewilayahan. Demikian juga hal nya dengan Babinsa Koramil 0201-14/PB yang berada di wilayah Kec Pancur Batu. Tentu nya setiap Babinsa yang memiliki wilayah Desa Binaan di Kec Pancur Batu wajib mengetahui setiap perkembangan situasi atau pun informasi terbaru yang sedang terjadi di tiap tiap Desa Binaan nya. Sehingga hadir nya Babinsa Koramil 0201-14/PB dapat menjadi solusi terhadap setiap Permasalahan warga Desa Binaan nya.
Tampak seperti yang di laksanakan oleh salah seorang Babinsa Koramil 0201-14/PB yakni Serda Jafar pada siang hari ini (18-08-2022) di Kantor PPKBD dan PPA Kec Pancur Batu. Bersama Kanit Binmas Polsekta Pancur Batu Iptu Pol K Perangin angin dan Perangkat Desa Tanjung Anom, Babinsa Koramil 0201-14/PB Serda Jafar ikut menyelesaikan Permasalahan Keluarga melalui jalan Mediasi salah seorang warga Dusun 3 Desa Tanjung Anom Kec Pancur Batu. Terlihat juga Ibu Beby Nazlia SH, MH selaku Kepala UPTD PPA Pemkab Deli Serdang dan Ibu Muliana Pinem SH selaku Kepala UPT PPKBD dan PPA Kec Pancur Batu hadir dalam kegiatan tersebut.
Adapun Permasalahan yang di Mediasi tersebut yakni terkait dengan Tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang di lakukan oleh Ibu Lisna Nita kepada Anak Kandung nya yakni Sdri Qhasya (17 tahun) yang selama ini berdomisili di Perumahan Griya Mutiara 1, Dusun 3 Desa Tanjung Anom. Di duga selama ini Sdri Qhasya sering mendapat perlakuan kasar dan juga pemukulan dari Ibu Kandung nya yakni Ibu Lisna Nita. Hal ini juga di dukung fakta bahwa selama ini Ibu Lisna Nita sudah pisah ranjang dan tidak lagi tinggal dalam satu rumah bersama suami nya yakni Bapak Supriadi, yang juga merupakan Bapak Kandung dari Sdri Qhasya. Sejak berpisah dengan istri nya pada Tahun 2021 yang lalu, Bapak Supriadi juga sangat jarang memberi nafkah kepada Anak Kandung nya, baik untuk keperluan hidup sehari hari atau pun untuk kebutuhan Sekolah Qhasya. Mungkin di duga tertekan dengan keadaan tersebut, membuat Ibu Lisna Nita sering memarahi atau pun memukul Anak Kandung nya itu.
Dengan terjadi nya Permasalahan KDRT tersebut dan demi menghindari hal hal yang tidak di inginkan terjadi, Perangkat Desa Tanjung Anom bermaksud melakukan Mediasi untuk mencarikan Solusi terbaik dalam menyelesaikan Permasalahan tersebut. Karena Tindakan KDRT ini melibatkan Anak di bawah umur, maka kegiatan Mediasi ini di lakukan di Kantor PPKBD dan PPA Kec Pancur Batu dengan mengundang Bapak Supriadi beserta Ibu Lisna Nita beserta Sdri Qhasya. Babinsa Koramil 0201-14/PB Serda Jafar juga ikut hadir untuk bersama sama menyelesaikan Permasalahan tersebut.
Setelah melakukan Perdebatan serius dan juga beradu Argumen secara panjang lebar, ahir nya di sepakati oleh kedua Orang Tua Kandung Sdri Qhasya yakni Bapak Supriadi dan Ibu Lisna Nita, tentang Solusi terbaik untuk mengatasi Permasalahan tersebut, yang di antara nya adalah sbb =
1. Ibu Lisna Nita tidak akan melakukan tindakan Kekerasan lagi, baik fisik maupun fsikhis terhadap Sdri Qhasya.
2. Bapak Supriadi selaku Bapak Kandung wajib memberikan minimal Rp 500 rb untuk kebutuhan Sdri Qhasya setiap bulan nya.
“Dengan selesai nya kegiatan Mediasi hari ini, kita seluruh nya berharap agar tidak terjadi lagi tindakan Kekerasan terhadap anak kita Qhasya ini. Orang Tua Kandung Qhasya juga sudah sepakat dengan kedua Point yang di hasilkan dalam kegiatan Mediasi hari ini. Dan kepada Bapak Supriadi agar benar benar bisa memberikan dana sebesar Rp 500 rb setiap bulan nya kepada Sdri Qhasya untuk biaya kebutuhan sehari hari.” ujar Babinsa Koramil 0201-14/PB Serda Jafar di ahir kegiatan Mediasi hari ini yang di lakukan di Kantor PPKBD dan PPA Kec Pancur Batu. (14/PB).
