Medan – Di tengah derasnya arus globalisasi yang membawa perubahan di berbagai bidang kehidupan, Pondok Quran Al Muflihun menegaskan bahwa perkembangan zaman bukanlah ancaman, melainkan tantangan yang harus dijawab dengan kesiapan iman, ilmu, dan akhlak. Pernyataan ini disampaikan oleh Pembina dan Pimpinan Pondok dalam kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) yang digelar di ruang belajar Pondok Quran Al Muflihun bertempat di Desa Sialang Muda, Kec. Hamparan Perak, Kab. Deli Serdang. Kamis (7/8/2025)

Pembina Pondok Quran Al Muflihun, AA Sumarna, dalam sambutannya mengatakan bahwa globalisasi adalah fenomena yang tak terhindarkan, namun dapat diubah menjadi peluang emas jika disikapi dengan benar.
“Globalisasi itu ibarat pisau bermata dua. Tanpa pondasi iman yang kuat, kita bisa hanyut oleh arus negatifnya. Tetapi jika kita siap secara iman, ilmu, dan akhlak, justru globalisasi menjadi sarana untuk berdakwah, berbagi kebaikan, dan membangun peradaban yang lebih baik,” ujarnya.
AA Sumarna menambahkan bahwa Pondok Quran Al Muflihun berkomitmen menyiapkan para santri agar tidak hanya menguasai Al-Qur’an, tetapi juga memiliki keterampilan untuk menghadapi dunia yang semakin terbuka.
Dalam menghadapi tantangan global, Pondok Quran Al Muflihun menerapkan lima strategi pembinaan santri yang terintegrasi antara pendidikan agama, keterampilan hidup, dan wawasan kebangsaan, diantaranya :
-Penguatan Iman dan Akhlak mengintegrasikan kurikulum tahfiz Al-Qur’an dengan pembinaan karakter Islami dalam kehidupan sehari-hari.
-Literasi Digital IslamiMembekali santri kemampuan memanfaatkan teknologi untuk berdakwah dan mengakses informasi yang bermanfaat.
-Wawasan KebangsaanMenanamkan rasa cinta tanah air melalui materi bela negara dan pemahaman nilai-nilai Pancasila.
-Kemandirian Ekonomi KreatifMelatih keterampilan wirausaha berbasis syariah agar santri siap mandiri dan berkontribusi di masyarakat.
-Keterampilan Komunikasi GlobalPembelajaran bahasa Arab dan Inggris untuk menunjang interaksi di tingkat internasional.

Menanggapi pandangan sebagian pihak yang menilai globalisasi berpotensi mengikis nilai moral generasi muda, Pimpinan Pondok Quran Al Muflihun, Muhammad Irfan memberikan klarifikasi.
“Kami ingin meluruskan bahwa Pondok Quran Al Muflihun tidak menganggap globalisasi sebagai momok yang menakutkan. Justru ini kesempatan bagi kami untuk membekali santri agar mereka menjadi generasi Qurani yang mampu bersaing di tingkat global tanpa kehilangan jati diri keislaman,” tegasnya.
Beliau juga menegaskan bahwa pihak pondok terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas, demi mewujudkan visi pendidikan Qurani yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Dengan moto “Al-Qur’an di hati, prestasi di dunia”, Pondok Quran Al Muflihun berkomitmen mencetak generasi yang beriman, berakhlak mulia, cerdas, mandiri, dan berdaya saing global, ” ungkap M. Irfan