Dalam paparannya, Dr. Sakhyan Asmara, MSP mengungkap pentingnya peran komunikasi publik sebagai bagian dari upaya mencerdaskan masyarakat terkait program-program pemerintah. Apalagi, di era post truth saat ini, kebenaran akan informasi semakin bias oleh karena subjektifitas masyarakat yang sangat kuat dalam menyaring informasi yang disampaikan oleh media.
“Melalui diskusi ini, saya ingin ini menjadi masukan ke pemerintah, baik pusat maupun daerah agar benar-benar memperhatikan pentingnya komunikasi publik yang efektif ke masyarakat, apalagi ini sudah eranya digital, era media sosial, dimana kebenaran informasi sangat bergantung pada emosional masyarakat,” ungkap pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Biro Humas Pemprovsu ini.
Sakhyan juga turut menyoroti berbagai gaya komunikasi yang dilakukan oleh beberapa pejabat pemerintah sebagai contoh komunikasi publik, baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan. Baginya, pejabat publik harus mampu memperkirakan apakah informasi yang disampaikannya itu memiliki efek yang positif atau negatif di masyarakat.
“Jika itu positif, maka akan muncul dukungan, penerimaan, partisipasi, dan perilaku positif khalayak. Sebaliknya jika itu negatif, maka akan mengakibatkan blunder, memicu polemik, menimbulkan kepanikan, penolakan, opini publik yang negatif serta perilaku negatif khalayak,” ujar sosok yang juga merupakan dosen senior di FISIP USU ini.