MEDAN – Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengunjungi dan menyapa warga Gelugur Kota, Lingkungan XIII, Medan Barat, Sumatera Utara, Jumat (7/2) malam.
Kegiatan (sapa warga satu rasa) ini merupakan salah satu program unggulan Kombes Gidion dengan tujuan untuk lebih dekat dan menyerap keluhan masyarakat.
Ia mengungkapkan ada 3 yang saya apresiasi dan senang sekali berada di sini semua. Yang pertama saya kagum melihat tempatnya, ini sangat natural dan apa adanya. Tapi rohnya adalah roh kemauan kita untuk menjaga lingkungan kita sendiri. Kemudian yang kedua adanya pos senyum, Hal ini nampak dari tulisan ini yaitu pos wajib senyum.

“Yang terakhir atau ketiga saya sangat berterima kasih kepada panitia dan warga, bapak ibu mengingatkan saya ketika berdiri di depan bapak/ibu dan saya memandang masa depan,” kata Gidion.
Ia mengungkapkan, terkadang setiap warga dalam lingkungan merasa aman dan merasa yakin, tetapi tidak boleh abai bahwa kejahatan itu sering terjadi tidak jauh dari tempat tinggal.

Ada berbagai tindak pidana yang kerap mengintai anak-anak, seperti tawuran dan narkoba oleh karena itu penguatan keluarga lebih penting.
“Maka penguatan keluarga ini jadi sangatlah penting,” tegasnya.
Gidion mengungkapkan, beragam kegiatan untuk (penguatan) keluarga dan lingkungan antara lain pengajian, PKK, karang taruna, ronda malam, arisan dan perwiritan.

“Banyak kegiatan yang sifatnya menguatkan komunitas, lingkungan dan keluarga,” ucapnya.
Ia menuturkan jika ada warga yang datang dari lain tempat, tidak mimiliki adminitrasi kependudukan seperti KTP (kartu tanda penduduk), KK (kartu keluarga), dan akte kelahiran. Maka perlu dibantu untuk mengurusnya.
“Kita tahu bahwa pemerintah saat ini telah menyiapkan berbagai model bantuan masyarakat, mulai dari bantuan pelajar dan sosial. Nah kalau tidak punya administrasi kependudukan maka rugi untuk yang bersangkutan, maka menurut saya kita juga bisa membantu dia untuk mendapatkan hak-haknya berupa bantuan dari pemerintah,” jelasnya.
Gidion menekankan, kebersamaan dan penguatan keluarga dapat membentuk kepribadian anak yang lebih baik dan produktif di masa yang akan datang.
“Ada kerentanan ketika kita menghadapi anak-anak, yang rapuh pada masa pertumbuhan anaknya dia akan cenderung menjadi pelaku masa remaja dan dewasanya. Oleh karena itu bersama-sama kita jaga lah mereka,” pungkasnya.