Cendramata hasil Bimkeragusta menunjukkan dukungan moral kepada mantan narapidana di kawasan Asia Pasifik.
Tokyo – Forum Peradilan Pidana untuk Asia dan Pasifik Tokyo 2024 yang telah terselenggara 24-25 Juni di Jepang menghadirkan perwakilan dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik, pada kesempatan itu Karutan Kelas I Medan berdiskusi mengenai upaya untuk mengurangi tindak pidana serta cara penanggulangannya di negara masing masing perwakilan.
Nimrot Sihotang, Karutan Kelas I Medan Indonesia, Minggu (30/6) menjelaskan forum itu mengambil momen dengan memberikan cendramata hasil dari warga binaanya yang berisi Handbag dan sendal kepada Kepala Delegasi UNAFEI Jepang, bersama Direktur Teknologi Informasi dan Kerjasama Pemasyarakatan, Ibu Marselina Budiningsih dan Edward Putra staf.
Cendramata yang diberikan itu hasil bimbingan keterampilan Warga Binaan Permasyarakatan di Rutan Kelas I Medan (Bimkeragusta) upaya untuk mendukung reintegrasi sosial dan ekonomi mantan narapidana ke dalam masyarakat. Perlu diketahui Bimkeragusta juga membuat kerajinan, Pavling blok, papan nama meja, mebeler, menjahit, Sendal, Tas, pertanian, perikanan, pembesaran Ikan Arwana Merah, papan bunga yang bertujuan memberikan kesempatan bagi mereka untuk memulai kembali kehidupan mereka setelah bebas nantinya.
Dengan memberikan cendramata hasil Bimkeragusta menunjukkan dukungan moral kepada mantan narapidana sehingga mereka dihargai dan mampu untuk memulai kembali kehidupan mereka dengan percaya diri.
Perlu diketahui Penyelenggara “Forum Peradilan Pidana Asia-Pasifik (Crim-AP) ke-3” dari Kementerian Kehakiman Jepang (MOJJ) di Tokyo untuk menindaklanjuti Kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-14, United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) tentang Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana, atau “Kongres Kyoto” yang diselenggarakan pada tahun 2021 di Kyoto.
MOJJ dan UNODC bersama-sama menyelenggarakan forum tersebut untuk lebih meningkatkan kerja sama internasional di kawasan Asia-Pasifik dengan mempromosikan saling pengertian dan kepercayaan di antara para praktisi peradilan pidana dari berbagai negara dan berbagi pengetahuan.